Pages

Jumat, 07 Januari 2011

Lagu-lagu Penenang Jiwa (By: Nasyid)

Muhasabah Cinta
      
Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...
Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Sendiri Menyepi
Sendiri Menyepi.. 
Tenggelam dalam renungan 
 Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan 
perlahan kucari, mengapa diriku hampa… 
mungkin ada salah, mungkin ku tersesat, 
mungkin dan mungkin lagi…

Oh Tuhan aku merasa 
sendiri menyepi 
ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi 
sampai kapan ku begini 
resah tak bertepi 
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala 
benderang di hidupku..

Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
mungkin ada salah mungkin ku tersesat,
mungkin dan mungkin lagi

Oh Tuhan aku merasa..
sendiri menyepi…
Ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi
sampai kapan ku begini
resah tak bertepi
kembalikan aku pada cahayaMu yang sempat menyala

Oh Tuhan aku merasaaaaaaaa……
seeeeendiri….aku merasa sendiri..
sampai kapan begini
resah tiada bertepi…Ooohh..
Kuingin cahyaMu
benderang di hidupku..

MENJADI DIRIKU

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Dan wajahku memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku.......

Terimalah aku
Seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa
Ku pun tak sempurna

Tetap ku bangga
Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
Anugerah hidup yang ku miliki 

 

Sebiru Hari Ini 


Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

 Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini


Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah 

 

BERUBAH

Berubahkah aku hanya bila ada sesuatu
Terus aku pulang pada sikap sebelum kuberubah
Hanya sekedar sesuatu tak berapa lamapun itu
Jarang kuterendap dalam sikap dimana kuberubah
Tuhan aku hanya manusia
Mudah berubah lagi dalam sekejap
Tuhan aku ingin berubah
Dan kubertahan dalam perubahanku


Pertengkaran Kecil 


Sedih bila kuingat tengkaran itu
Membuat jarak antara kita
Resah tiada menentu hilang canda tawamu
Tak ingin aku begini tak ingin begini

Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
Buat batinku menangis
Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
Maaf aku buat begini maaf aku begini
 
Bila ingat kembali janji persahabatan kita
Tak kan mau berpisah karena ini
Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
Karena aku ingin tetap sahabatmu


 
Nantikanku Di Batas Waktu 


Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
 
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu 

Ku Pergi

Tiga hari terakhir
Kucoba putuskan semuanya
Maafku harus pergi
Karena ku yakin ini takdirku

  Kesempatan hanya sekali
Kuraih apa yang terbaik
Untukku

Pergi
Kupergi
Meninggalkan untuk masa depan nanti

Dan entah dapat
Lama ku bertahan disana
Nanti

Aku pergi

Berat yang kurasakan
Meninggalkan semua disini
Namunku harus pergi
Demi mimpi-mimpiku selama ini

Mother Nature

Bila hutan yang hijau telah gersang ?
Bila kicau burung hanya terkurung ?
Bila bening sungai berganti kelam ?
Bila nyanyian alam menjadi hilang ?

 Kemana kita harus pergi ?
Dimana kita kan mencari ?
 
 Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let?s start to care and love mother nature

Bila mentari tertutup asap hitam ?
Bila udara tak lagi menyegarkan ?
Bila kehidupan tak pedulikan alam ?
Bila semua hanyalah keegoisan ?
 
Apakah kesadaran kita baru terjaga
Ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana
Segeralah berbenah di waktu yang tersisa ?
 
 Let?s start to care and love mother nature
Now let?s start to care and love mother nature

SEJUTA ARIF


Kata-katamu tak sempat lama kan lampu merah
Cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah
Arif tak peduli walau panas hujan menerpa
Untuk sebuah kehidupan

Anak kecil berlarian dibelantara kota
Bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana
Arif tak peduli masa kecilnya tlah terampas
Bahkan cita-citamu hampa

Reff :
Sepuluh seratus bahkan seribu
Seratus ribu bahkan sejuta Arif menunggumu
Uluran tanganmu
Demi generasi jauh disana

Pernahkah kau pikir andai kau Arif sebenarnya
Berjuang menepis keangkuhan manusia kota
Arif tak peduli hatinya terbentur prahara
Bahkan cita-citamu hampa SEJUTA ARIF
Kata-katamu tak sempat lama kan lampu merah
Cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah
Arif tak peduli walau panas hujan menerpa
Untuk sebuah kehidupan

Anak kecil berlarian dibelantara kota
Bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana
Arif tak peduli masa kecilnya tlah terampas
Bahkan cita-citamu hampa

Reff :
Sepuluh seratus bahkan seribu
Seratus ribu bahkan sejuta Arif menunggumu
Uluran tanganmu
Demi generasi jauh disana

Pernahkah kau pikir andai kau Arif sebenarnya
Berjuang menepis keangkuhan manusia kota
Arif tak peduli hatinya terbentur prahara
Bahkan cita-citamu hampa 





  KEMBALI TASHIRU


Harapan dari setiap insan
Kesenangan serta ketenangan
Menjalani hidup ini
Tanpa ada cubaan

Sayang harapan itu tak pasti
Kerna cubaan akan terjadi
‘Tuk menguji sabar diri
Dan ketaqwaan


Akan kah kita tetap tegar menjalaninya dgn keikhlasan
Ataukah terjerumus ke dalam keputus asaan

Katakanlah kali ini adalah miliknya Allah
Yang akan kembali kepadaNya
Kapan dan dimana sahaja
Dan berdoalah mohon ampunan
Dari semua kesalahan
Agar mendapat keredhaan
Dan pertolongan

Huuuuu…

Sayang harapan itu tak pasti
Kerna cubaan akan terjadi
‘Tuk menguji sabar diri
Dan ketaqwaan

Akan kah kita tetap tegar menjalaninya dgn keikhlasan
Ataukah terjerumus ke dalam keputus asaan

Katakanlah kali ini adalah miliknya Allah
Yang akan kembali kepadaNya
Kapan dan dimana sahaja
Dan berdoalah mohon ampunan
Dari semua kesalahan
Agar mendapat keredhaan
Dan pertolongan
Dalam ujian

Katakanlah kali ini adalah miliknya Allah
Yang akan kembali kepadaNya
Kapan dan dimana sahaja
Dan berdoalah mohon ampunan
Dari semua kesalahan
Agar mendapat keredhaan
Dan pertolongannya

Katakanlah kali ini adalah miliknya Allah
Yang akan kembali kepadaNya
Kapan dan dimana sahaja
Dan berdoalah mohon ampunan
Dari semua kesalahan
Agar mendapat keredhaan
Dan pertolongan
Dalam ujian...  

10 Ular Berbisa Mematikan

Tiger Snake (Notechis scutatus )



Taipan (Oxyuranus scutellatus )




Black Mamba (Dendroaspis polylepis)




Viper (Agkistrodon piscivorus) 




king cobra (Ophiophagus hannah)




 
 Australian Brown Snake (Pseudonaja textilis )





Blue Mamba




  Ular Laut




  Ular Derik (Crotalus polystictus)




 Death Adder (Acanthopis antarcticus ) 
 




Hewan Endemik Indonesia

Hiu karpet berbintik (Hemiscyllium freycineti)

Berpola kulit yang indah, hiu ini memiliki kemiripan yang luar biasa dengan kulit macan tutul. Heksagonal cokelat bintik, dengan pusat-pusat pucat, penuh di seluruh tubuh bagian atas. Kecil bintik-bintik gelap menutupi moncong, dan besar, gelap yang terletak tepat di belakang sirip dada. Kedua sirip punggung dan sirip anus ditempatkan di belakang tubuh. Habitatnya pada air dangkal di terumbu karang, pasir dan rumput laut yang lebat, berada di daerah papua

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

panjangnya bisa mencapai 2-4 meter, tingginya 170 cm dan beratnya mencapai 900-2.300 kg. Statusnya sangat terancam, WWF melidungi hewan ini, badak Jawa adalah salah satu mamalia besar paling langka di dunia. Nama rhinoceros berasal dari bahasa Yunani untuk ‘nose horn’, dan badak Jawa memiliki satu tanduk di moncongnya itu, seperti tanduk badak, tidak memiliki inti yang kurus tapi terdiri dari serat keratin. Dewasa dalam warna abu-abu, dan memiliki penampilan yang berlapis baja disebabkan oleh lipatan dalam kulit berbulu. Kita dapat menemui hewan ini di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Babirusa Sulawesi (Babyrousa celebensis)

Tergolong kedalam hewan yang rentan kepunahannya terdaftar di dalam data hewan yang hampir punah di dunia. Babirusa Sulawesi jelas diketahui menghuni semenanjung utara dan utara-bagian timur Sulawesi, dan jangkauan dapat juga meliputi pusat, timur dan selatan-timur Sulawesi, meskipun studi lanjut pada penggolongan/taksonomi hewan ini diperlukan sebelum hal ini dapat dikonfirmasi. Beratnya mencapai 600 kg, hidup di hutan hujan dan beriklim tropis.

Maleo (Macrocephalon maleo)

Ukurannya 55-60 cm, termasuk ke dalam hewan yang terancam populasinya. Habitatnya di Sulawesi dan Pulau Buton. Tinggal di dataran rendah dan pantai. Burung mencolok ini memiliki khas kurus, gelap pada mahkota pelindung kepala, wajah berwarna kekuningan. Paha yang hitam, dan perut putih, dengan warna merah muda pada dorsal (dada). Burung langka ini biasanya diam, tetapi, terutama di sekitar sarang sangat menjaga, dapat memancarkan suara sangat luar biasa. Ini termasuk ringkikan keras dan, ketika dalam perebutan, seperti bebek ber-kwek.

Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)

Panjang ekor: 40 cm, Kepala+ panjang badan: 180 cm, jantan tinggi: 27-37 cm, betina height: 18-26 cm. Spesies ini endemik untuk pulau Sulawesi Indonesia, di mana jangkauan membentang sekitar 5.000 km². Sesuai dengan namanya jenis ini mendiami hutan dataran rendah. Anoa ini juga terdapat di daerah berawa dan di masa lalu tercatat dari daerah pesisir.

Kelelawar berjenggot coklat dan ekor selubung (Taphozous achates)

Kelelawar ini masih memiliki data yang kurang, tapi habitatnya adalah Indonesia. Belum begitu banyak yang di ketahui tentang Kelelawar ini

Kus-kus Sulawesi (Strigocuscus celebensis)

Panjang badan dan ekornya hampir sama, dengan panjang kepala-badan: 294-380 mm, panjang ekor : 270-373 mm. Kuskus Sulawesi kecil adalah mungil, seperti possum marsupial, dengan lembut, pucat dan bulunya agak jarang. Endemik dari Indonesia, kuskus ini hanya ada di Sulawesi dan pulau-pulau dekat Sangihe, Siau dan Muna.

Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)

Panjang kepala-badan: 150 cm, ekor: 24 cm, tinggi bahu: 70 cm, Tanduk: 15 – 20 cm. Anoa gunung adalah hewan yang terancam punah, hewan ini adalah subfamili sapi liar, namun karena ukurannya yang kecil lebih mirip dengan rusa. Anoa gunung hewan endemik Indonesia, ada hanya di provinsi Sulawesi dan pulau dekat Buton. Sangat sedikit yang diketahui tentang preferensi habitat anoa gunung, karena itu adalah pemalu dan sedikit yang mempelajarinya. Hewan ini diketahui hidup di ketinggian antara 500 dan 2.000 meter, namun laporan-laporan berbeda pada habitat lain. Ada yang mengatakan bahwa anoa pegunungan mendiami wilayah hutan lebat yang terdiri dari beragam vegetasi, sedangkan laporan lainnya mereka suka area hutan yang relatif terbuka dengan kepadatan tanaman dan sumber-sumber air.

 Jalak bali (Leucopsar rothschildi)

Panjang: 25 cm, Berat 85-90 gr. Populasinya sangat terancam,jalak Bali merupakan salah satu burung paling langka di dunia dan relatif baru bagi ilmu pengetahuan menjadi yang pertama dijelaskan pada 1912 oleh Walter Rothschild. pada jalak bali dewasa memiliki sayap putih dengan strip hitam, ekor tipis dan biru di sekitar mata. Hewan endemik bagi pulau Bali di Indonesia dan sebelumnya ditemukan di sepanjang barat laut dari pulau ketiga. Mendiami hutan monsun dan akasia sabana.

Tarsius tarsier (Binatang Hantu/Kera Hantu/Monyet Hantu)
 Tarsius adalah makhluk nokturnal yang melakukan aktivitas pada malam hari dan tidur pada siang hari. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa mereka yang paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik, dan kadang-kadang reptil kecil, burung, dan kelelawar. Habitatnya adalah di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng. Tarsius juga dapat ditemukan di Filipina. Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, Tarsius lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan "balao cengke" atau "tikus jongkok" jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia.

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
 

Harimau Sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra di Indonesia, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Taman-taman nasional di Sumatra. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.[2]
Penghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara 1998 dan 2000.

Gajah Sumatra ( Elephas Indicus Sumatrae)

Gajah Sumatera adalah subspesies dari gajah Asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera. Gajah Sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah India. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 – 2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah Sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan.
 
Cendrawasih (Paradisaeidae)

Cendrawasih atau cenderawasih adalah nama berbagai jenis burung pengicau (Passeriformes) dari famili Paradisaeidae. Beberapa jenis di antaranya adalah

 biawak komodo (Varanus komodoensis)

 Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis[1]), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.[3]
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5] Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.[6]
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi)




 Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).
Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.
Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.[2]
Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.
Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya
Bekantan (Nasalis larvatus Kahau)

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal kera Nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24kg. Kera betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Kalimantan. Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 kera. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain.
Bekantan merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix

Owa jawa (Hylobates moloch)

Owa jawa adalah sejenis primata anggota suku Hylobatidae. Dengan populasi tersisa antara 1.000 – 2.000 ekor saja, kera ini adalah spesies owa yang paling langka di dunia. Owa jawa menyebar terbatas (endemik) di Jawa bagian barat.Owa jawa tidak memiliki ekor, dan tangannya relatif panjang dibandingkan dengan besar tubuhnya. Tangan yang panjang ini diperlukannya untuk berayun dan berpindah di antara dahan-dahan dan ranting di tajuk pohon yang tinggi, tempatnya beraktifitas sehari-hari. Warna tubuhnya keabu-abuan, dengan sisi atas kepala lebih gelap dan wajah kehitaman.

PUISI UNTUK IBU

 Sang Penerang

Ibu ……. Kau begitu cantik, pesona mu anggun Setia mu tiada tara
Nafas mu ada dalam diri ku Detak jantung mu menyatu dalam sanubariku Belaian mu lembut bagaikan sutra Kesetian mu tiada tergantikan
Engkau selalu penuhi harapan ku Cahaya hidup mu terang untuk ku Pelita mu menyala bagi ku Kehadiran mu memberikan semangat bagi ku
Ku rindu kasih dan belaian mu Ingin ku gapai dalam pelukku Kau hadir dalam setiap angan ku Walupun tak dapat ku genggam
Cahaya kasih mu selalu kurindukan Bantu aku dan berikan ketegaran dalam hidup ku selalu

 Malaikat Hidupku


wahai malaikatku, engkau selalu hadir menemaniku
tiada kata yang terucap bila mengenang jasamu yang sangat besar
Sentuhanmu bagaikan Embun Di Pagi Hari
Pelukanmu menghangatkan Sanubariku
Belaianmu Selembut Awan putih di Langit Biru
Engkau bimbing daku ke jalan yang membuatku selamat Dunia dan Akhirat
Sabarmu tak akan aku lupakan hingga bertambah Usiaku
Lindunganmu selalu menyertaiku, walau dalam keadaan apapun
Perjuanganmu adalah harta yang tak bisa ku Hitung
Engkau adalah Malaikatku Kini dan Selamanya, karena engkau adalah IBUKU


 Sajak Segalanya Padamu Ibunda 



Masa silam yang terpendam
di suram matamu
merantai badai beban waktu
kutahu
kau masih berupaya
meniduri hamparan duka.
Masa kini yang terukir
di senyum ramahmu
mendepani gementar siang gelisah malam
kutahu
kau adalah ladang segala kebesaran
tegak teguh merimbuni pohon ketabahan.
Masa Depan yang terpancar
di nyala dadamu
kutahu
kau tak rela daun-daun harapan
gugur luruh menampar genggaman.

Garut Swiss Van Java

Garut pada awal kolonial Belanda di tahun 1920 begitu terkenal dengan sebutan Swiss van Java. Sebutan ini disandang tidak hanya karena panorama alam pegunungannya saja, tetapi juga karena keindahan kawah, air terjun, danau, serta sumber air panasnya.
Gapura selamat datang di Kota Garut, merupakan suatu tanda bahwa anda telah memasuki Kota Garut, tak lama berselang anda juga akan disapa oleh Tugu Kota Intan yang terletak di daerah Tarogong. Tugu ini menyerupai intan berlian yang duduk diatas tahtanya yang merupakan landmark kota. Mengenal garut, bukan hanya dodol yang akan kita ingat, karena Garut menyimpan banyak sejuta pesona.

 Situ Bagendit

Situ yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota ini merupakan salah satu tempat wisata yang cukup menarik. Selain pemandangan yang indah, hembusan udaranya yang sejuk serta barisan gunung yang menjulang begitu menambah kesan asri. Di Situ bagendit terdapat warung apung yang bisa digunakan sebagai tempat melepas lelah sekaligus penawar rasa lapar. Harganya juga cukup terjangkau. Anda bisa mencoba minuman bandrek atau bajigur dengan di temani singkong atau ubi rebus.  Saat menjelang gelap, suasana di Situ bagendit akan terasa makin marak dengan hadirnya ratusan cahaya lilin ataupun petromax yang berasal dari para pemancing yang ingin menghabiskan malam untuk menangkap ikan buruan. Kemarakan pun akan ditambah dengan aneka suara serangga, burung dan kodok yang saling bersahutan. Sebuah atmosfer yang sempurna dengan ekosistem alam yang tetap terjaga.

Situ Cangkuang
 
Desa Cangkuang, merupakan sebuah kawasan yang penuh dengan cerita legenda sejarah. Desa Cangkuang berjarak dua kilometer dari Kecamatan Leles. Nama desa tersebut diambil dari nama sebuah pohon, yaitu pohon cangkung (Pandanus Furcatus). Di desa ini terdapat sebuah candi Hindu yang dinamakan Candi Cangkuang.
Anda dapat menggunakan rakit untuk menyebrang ke pulau kecil di tengah situ Di sini terdapat sebuah situs peninggalan sejarah yaitu, Candi Cangkuang, setinggi 8.5 meter dengan bangunan kaki 4.5×4.5 meter, polos tanpa relief apapun. Di dalam ruangan candi terdapat patung Dewa Syiwa. Patung ini diletakkan di tengah ruangan, diatas lubang tertutup yang memiliki kedalaman hingga 7 meter.


Hangatnya Cipanas

Cipanas merupakan objek wisata yang sangat terkenal di Garut. Kawasan ini terletak di enam kilometer arah barat laut Garut, atau tepatnya di kaki Gunung Guntur. Di cipanas, air hangat yang disalurkan ke objek-objek wisata tidak mengandung unsur belerang, tetapi mengandung unsur yodium. Dapat dibayangkan bagaimana khasiat dari air hangat tersebut. Harga peruarangan kolam air panas di kawasan Cipanas sangat bervariasi, mulai dari lima ribu rupiah hingga 20 ribu rupiah. Konon rumah-rumah penduduk dikawasan ini diwarisi dengan sumber mata air panas yang begitu mudah ditemukan saat melakukan pengeboran air.

  Adu Domba

Daerah yang cukup terkenal dengan seni ketangkasan domba adalah Bayongbong. Dalam setiap pertandingan ketangkasan, domba yang diadu di arena akan diiringi oleh suara gamelan. Suasana akan bertambah seru saat bercampur suara teriakan penonton. Arena tersebut di kelilingi oleh tiga orang penilai dan satu orang wasit yang akan memutuskan pemenang dari pertarungan ini. Lama pertandingan berlangsung sekitar tiga menit, dan biasanya domba-domba tersebut membenturkan kepalanya sebanyak 20 hingga 25 kali. Biasanya setiap domba yang kalah atau lari menghindari musuhnya, akan selalu berakhir di ujung mata pisau, karena bagi setiap domba yang kalah biasanya mereka tidak akan lagi mau bertarung.

Khas Garut
 
Tak afdol rasanya jika berkunjung ke suatu kota kita tidak menikmati wisata kuliner atau menikmati yang khas dari kota tersebut. Kawasan yang paling terkenal sebagai sentra kuliner adalah Ceplak, tempat dimana para penjaja makanan jajanan malam mulai membuka gerainya, Tempat ini tak jauh dari Mesjid Agung Garut. Beraneka macam makanan dan minuman tersedia dengan kisaran harga yang cukup murah.
Kawasan yang khas lainnya adalah daerah Suci, sebagai pusatnya pembuatan dodol garut. Saat ini dodol garut tersaji atas beraneka macam rasa. Ada dodol ketan, kacang, dodol buah-buahan, adapula angleng. Dodol ketan dan dan buah-buahan biasanya di bungkus dengan kertas minyak atau plastik, dodol kacang dan angling dibungkus dengan daun jagung kering.
Tak jauh dari kawasan, sentra dodol Suci, menuju pusat kota tepatnya di daerah Sukaregang kita bisa menemukan aksesoris ataupun busana yang berbahan kulit. Bahkan kita bisa melakukan pemesanan dengan membawa model sendiri ke tempat ini. Kisaran harga mulai dari 500 ribu rupiah, hingga jutaan rupiah semuanya tergantung dari model, motif dan bahan kulit yang digunakan. Keuntungan lain dari berbelanja di tempat ini adalah anda akan di jelaskan dengan rinci jenis kulit apa yang dipakai mereka sangat jujur dan ramah.
Sebetulnya masih banyak lagi kawasan wisata yang cukup menarik, khususnya di daerah Garut Selatan dimana kawasan ini terkenal dengan pantai serta hutan rawanya yang masih asri. Seperti pantai sanyang Heulang, Cijayana dan Hutan Sancang, Dengan waktu kunjungan yang lebih lama, mungkin anda bisa sekaligus menyusuri sisi lain kawasan Garut selatan yang bagi para penggila wisata petualangan, kawasan Garut selatan adalah surganya.

tafakkur

tafakkur
LOVE ALLAH, RASUL, AND AL-QUR'AN

About Me

KEEP SMILE :) Again and Again